Sebagai
orangtua tentunya Anda ingin memberikan yang terbaik bagi anak Anda termasuk
kebutuhan pokok dalam hidupnya yaitu makanan lengkap dengan nutrisi terbaiknya.
Namun, apa jadinya jika anak Anda tidak menerima semua kebaikan bagi tubuhnya
tersebut. Dibalik kekesalan, ketidaksabaran, dan kesulitan yang Anda alami,
Anda sebenarnya merasa cemas terhadap kondisi anak Anda yang mengalami susah
makan.
Susah
makan pada anak ditandai dengan gangguan berupa penolakan makan, tidak mau
makan, lama waktu makan hingga lebih dari 30 menit, dan hanya mau makan makanan
tertentu saja. Jika anak Anda mengalami hal-hal tersebut, pastinya ada penyebab
yang membuat anak Anda tidak mau makan. Kesulitan makan pada anak dapat
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya yaitu :
1. Hilangnya
nafsu makan akibat penyakit
Berkurang atau
hilangnya nafsu makan ini sering diakibatkan karena gangguan fungsi saluran
cerna, penyakit infeksi seperti, infeksi tuberkulosis, infeksi saluran kencing,
infeksi parasit cacing.
2. Gangguan
proses makan di mulut
Proses makan di mulut
meliputi mengunyah dan menelan yang termasuk dalam motorik kasar. Pergerakan
motorik tersebutberupa koordinasi gerakan menggigit, mengunyah dan menelan
dilakukan oleh otot rahang atas bawah, bibir, lidah, dan banyak otot lainnya.
Gangguan proses makan di mulut seperti gangguan mengunyah makanan,
keterlambatan bicara dan gangguan bicara (cadel, gagap, bicara yang susah
dimengerti).
3. Gangguan
psikologis
Gangguan ini meliputi gangguan
sikap negativisme, menarik perhatian, persaan lain pada anak, kebiasaan rewel
pada anak untuk mendapatkan apa yang diinginkannya, dan tertarik pada permainan
atau benda secara berlebihan. Sikap memaksa pada anak tersebut.
1.
Beri jumlah makanan secara bertahap
sedikit demi sedikit tetapi sering.
2.
Bila menyuruh makan pada anak harus
dengan lembut dan dengan pendekatan yang baik tanpa memaksa.
3.
Bila sudah tiba waktunya makan, jangan
langsung meminta anak menghentikan permainannya, tetapi lakukan pendekatan
dengan baik kalau perlu tanya-tanya tentang permainannya atau ikut bermain
sebentar lalu mengajaknya makan.
4.
Berikan makanan secara bertahap sesuai
dengan kandungan gizi. Misalnya mulai dari yang mengandung banyak zat besi dan
protein sampai terakhir jenis yang kurang penting (seperti puding sebagai
pencuci mulut). Jika anak merasa sudah kenyang sebelum sampai pada makanan
tahap berikutnya, orangtua tidak perlu lagi memaksa anak untuk makan.
5.
Kurangi cemilan diantara jam makan.
Termasuk pemberian susu, cemilan sebaiknya dikurangi juga untuk menghindari
obesitas.
6.
Menghidangkan menu bervariasi untuk
menghindari rasa bosan.
7.
Mempercantik tampilan makanan. Makanan
dapat dibentuk dengan wajah atau badut dengan bantuan tomat dan telur dadar.
8.
Masukkan unsur gizi kedalam makanan
kesukaan anak.
9.
Memperkenalkan aneka jenis makanan sejak
dini.
10.
Selingi dengan pengganti nasi, seperti
roti, bakpao, makaroni, bila anak menolak nasi.
11.
Pemberian makan pada anak tidak boleh
terlalu lama. Sebaiknya proses makan tidak lebih dari 20 menit.
12.
Biarkan anak makan sendiri sehingga anak
merasa mampu, dipercaya oleh orangtua, semakin mandiri dan kemampuan motoriknya
juga akan terlatih dan berkembang dengan baik.
13.
Buat perasaan anak menjadi lebih baik
ketika ia sedang sedih.
14.
Jangan memburu-buru anak agar makan
dengan cepat. Anak makannya berlama-lama, tidak perlu diburu-buru. Dengan
demikian anak akan mengerti ada waktu tersendiri untuk makan.
15.
Tidak perlu memberikan porsi yang banyak
pada anak, sehingga sulit dihabiskan. Lebih memberikan porsi yang sedang, jika
anka merasa kurang ia boleh minta tambah.
16.
Jika anak sehat dan tidak mau makan,
sebaiknya singkirkan saja makanan dan anak tidak perlu diberikan cemilan
apapun. Dengan demikian, ketika tiba waktu makan selanjutnya anak akan merasa
lapar (bukan kelaparan) dan ia pasti akan makan apapun yang dihidangkan.
17.
Tidak perlu selalu mengikuti menu sesuai
keinginan anak.
18.
Berikan vitamin B1 pada anak. Vitamin
ini dapat menambah nafsu makannya.
19.
Tidak membiasakan makanan diberi bumbu
MSG yang dapat menyebabkan ketergantungan anak terhadap MSG karena makanan
terasa hambar atau kurang enak tanpa MSG.
No comments:
Post a Comment