Setiap ibu yang baru
melahirkan tentu memiliki perasaan bahagia melihat bayinya sehingga mampu melupakan
rasa sakit yang ia rasakan karena proses persalinan. Namun, disamping rasa
bahagia itu para ibu sering mengkhawatirkan tali pusat yang masih menempel pada
bayinya.
Banyak pertanyaan-pertanyaan
yang terlintas dalam pikiran ibu, diantaranya yaitu bagaimana supaya tali pusat
bayinya cepat kering, bagaimana cara menghindarkan terjadinya infeksi pada tali
pusat bayinya, dan bagaimana cara merawatnya agar tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan, seperti terjadinya Tetanus Neonatorum.
img via bidukkecilku.wordpress.com |
Tali pusat memiliki fungsi sebagai bagian sirkulasi darah janin selama dalam kandungan. Darah arteri dari plasenta menuju ke janin melalui vena umbilikalis atau pembuluh darah pada tali pusat dan dengan cepat mengalir ke hati kemudian masuk ke vena cava inferior yang kemudian mengalir ke jantung. Sekitar 55% darah campuran yang keluar dari ventrikel, mengalir menuju plasenta, 35% darah mengalir ke jaringan tubuh, dan 10% sisanya mengalir ke paru-paru.
Kesehatan bayi kita merupakan modal dalam pembentukan generasi yang kuat, berkualitas dan produktif. Sehingga kita perlu memberikan perawatan yang baik mulai dari dalam kandungan hingga lahir dan tumbuh besar. Perawatan pada bayi baru lahir harus disertai pengawasan yang berupa antisipasi terhadap masalah-masalah kesehatan pada bayi.
Masalah utama yang berhubungan
dengan kondisi tali pusat bayi diantaranya yaitu :
1. Insersi
tali pusat abnormal adalah insersi korda velamentosa atau tali pusat
yang tidak berinsersi pada jaringan plasenta, tetapi pada selaput janin
sehingga pembuluh darah umblikus berjalan diantara amnion dan korion menuju plasenta
(Sarwono, 2005).
2. Kelainan
panjang terjadi apabila panjang tali pusat mencapai 300 cm. Normalnya panjang
tali pusat 50-55 cm.
3.
Tali pusat pendek yaitu tali pusat yang
sangat pendek membuat abdomen janin berhubungan dengan plasenta, keadaan ini selalu
diikuti dengan hernia umbilikalis.
4.
Tali pusat menumbung dan terkemuka yaitu
terjadi apabila tali pusat teraba di samping atau lebih rendah dari pada bagian
depan, sedangkan ketuban sudah pecah.
5.
Prolapsus tali pusat yaitu ketika tali pusat
keluar dari uterus mendahului bagian presentasi.
6.
Torsi tali pusat yaitu terjadi akibat gerakan
janin, sehingga tali pusat terpilin.
7.
Striktur tali pusat yaitu terjadi pada tali
pusat yang secara fokal sangat kekurangan jelly wharton.
8.
Hematoma tali pusat yaitu terjadi akibat
pecahnya satu variks, biasanya berasal dari vena umbilikalis, dengan efusi darah
ke dalam tali pusat.
9.
Kista tali pusat yaitu terjadi pada tali
pusat dan di sebut murni atau palsu, bergantung pada asalnya. Kista murni
sangat kecil dan berasal dari sisa –sisa gelembung umbilikal atau dari allantois.
10. Edema tali pusat terjadi pada bayi yang
mengalami maserasi.
11. Omfalitis
yaitu infeksi pada tali pusat adalah tali pusat basah atau lengket yang disertai
bau tidak sedap.
12. Tetanus
neonatorum adalah tetanus yang terjadi pada bayi berusia kurang satu bulan yang
disebabkan oleh clostridium tetani yang masuk melalui tali pusat bayi.
(Sodikin, et al. 2009)
Untuk menghindari infeksi
pada tali pusat bayi, perlu dilakukan perawatan yang benar.
Perawatan tali
pusat pada bayi dapat dilakukan dengan 2 cara sebagai berikut :
Perawatan
Tali Pusat dengan Alkohol 70 %
Alat yang digunakan adalah
Cutton buds, Alkohol 70 %, dan Kasa Steril (kasa hidrofil) yang sudah direndam
alkohol selama 5 menit.
Cara Perawatan :
1. Bersihkan
pusat bayi dengan cutton buds yang sudah diberi alkohol 70%.
2. Angkat
sisa tali pusat agar sekeliling tali pusat dapat dibersihkan.
3. Peras
kasa yang telah direndam dalam alkohol 70% kemudian lilitkan kasa tersebut dan usahakan agar kasa menutupi seluruh sisa tali
pusat.
4. Perawatan
ini dilakukan 1 x sehari
Keuntungan perawatan tali
pusat memakai kasa alkohol 70% adalah :
1.
Alkohol dikatakan anti septik yang paling
aman, cara kerjanya adalah denaturasi protein
2.
Bersifat bakterisidal juga aktif untuk jamur
dan virus
3.
Pada konsentrasi 70% alkohol cepat mengurangi
jumlah kuman di kulit.
Kerugian perawatan tali
pusat memakai kasa alkohol 70% adalah :
1.
Kulit disekitar tali pusat akan menjadi
kering karena menghilangkan lemak
2.
Inaktivasi oleh bahan organik
3.
Tidak ada efek residu
4.
Mudah menguap dan terbakar (Hayati. N , 2009)
Perawatan
Tali Pusat dengan Kasa Kering
Alat yang digunakan adalah Cotton buds, Kasa Steril (Kasa Hidrofil), dan Kapas.
Cara Perawatan :
1.
Jagalah kebersihan di area pusat dan sekitarnya
agar tetap kering
2.
Gunakan kapas baru saat membersihkan setiap
bagiannya
3.
Balutlah tali pusat dengan menggunakan kasa
kering sehingga mendapat udara yang cukup agar tali pusat cepat mengering
4.
Bersihkan sekitar tali pusat sebanyak 1-2 kali
sehari (Walsh, 2007).
Keuntungan perawatan tali pusat memakai kasa
kering adalah :
1.
Aman digunakan untuk bayi karena tidak
mengandung bahan-bahan kimia
2.
Tali pusat akan cepat kering dan lepas
Kerugian perawatan tali
pusat memakai kasa kering adalah mudah terkontaminasi bakteri jika perawatan
tidak dilakukan dengan baik.
Saat ini perawatan yang
banyak dianjurkan adalah perawatan tali pusat tanpa alkohol atau perawatan tali
pusat dengan kassa kering karena cara ini lebih cepat untuk membuat tali pusat menjadi
kering dan mempercepat lepasnya sisa tali pusat yang masih menempel pada bayi.
Maka, pelaksanaan
perawatan tali pusat dengan kasa kering tertutup memerlukan pelaksanaan yang
baik dan benar sehingga terhindar dari infeksi dan bau busuk, perawatan ini
aman, efektif dan ekonomis. Bila tidak yakin keadaan tali pusat bayi baru lahir
tidak baik dan pelaksanaan selama perawatan di rumah tidak bisa terjamin, maka
perawatan tali pusat menggunakan alkohol 70% akan lebih baik dilakukan untuk menghindari
infeksi tali pusat seperti Tetanus neonatorum.
No comments:
Post a Comment